Monday, March 23, 2009

Sudahkah Anda .........???


Beberapa hari belakangan ini… hm.. saya rasa beberapa minggu belakangan ini, I struggled with this feeling of slapping ‘others’ (others mean more than 1…) due to their incompetence and unwillingness to do whatever they need to do to complete the tasks. Setiap hari yang saya rasakan adalah mangkel dan gondok : Why in the world I should work and deal with those kinds of person? Why can’t I get to choose whoever I want to work with?

Puncaknya adalah kemarin, saat saya akhirnya dengan sengaja mengambil cuti untuk menyelesaikan tugas kuliah yang seharusnya dibuat oleh beberapa anggota kelompok selain saya. Well, they did make it.. but the result was unexpectedly doomed. Dan saya dan anggota kelompok lainnya yakin jika hasil yang dikumpulkan adalah apa yang dibuat itu, nilai saya untuk mata kuliah itu di trimester ini bakalan jeblok. Yang lebih parah, saat saya berkomentar, sang pembuat mengatakan paper itu sudah cukup. Damn.. I had to work my a** off just to clean up other’s mess.

Masalahnya, tugas itu harus dikumpulkan kemarin malam, sehingga akhirnya saya memutuskan untuk mengambil cuti dan berkutat di depan laptop untuk merombak (well… saya rasa lebih tepat jika dikatakan menyusun kembali dari nol) pekerjaan mereka mulai pukul 6 pagi sampai 5 sore sebelum akhirnya selesai.

Hari ini saya bangun dengan perasaan sangat lelah, dan hampir seperti zombie saya berangkat ke kantor. Dalam perjalanan, saya merenungkan kembali pertanyaan-pertanyaan yang saya sering ajukan “Why can’t she support me? Why can’t he do a better job to make me happy? Why can’t they work faster, while I know that they have time to check their friend’s status in facebook?”

Dari hasil melamun sepanjang perjalanan itu, saya menyadari bahwa:
Di saat saya berdoa supaya Tuhan membimbing saya untuk berkarya dengan baik hari ini
Di saat saya meminta Tuhan untuk menggandeng saya untuk berjalan bersamaNya
Di saat saya menyerahkan hidup saya kepada Tuhan setiap pagi sebelum saya bekerja;
Di saat saya memohon Tuhan untuk menerangi akal budi saya dalam bekerja,

I FORGET to pray to God to give the same blessings to those who support and work with me. Saya lupa berdoa untuk mereka. Saya lupa bahwa Tuhan seringkali menolong kita lewat orang lain – lewat anggota kelompok saya, lewat tim kerja saya, lewat atasan saya, lewat siapa saja yang Dia pilih untuk menolong saya dalam hidup ini - dan saya tidak pernah mendoakan mereka supaya bekerja dengan baik. What kind of person am I?

Jawaban atas pertanyaan saya itu mencubit saya sekeras-kerasnya, membangunkan saya dari lamunan ; membangunkan saya dari tidur panjang saya. Maka pagi ini setiba di kantor, saya mendoakan orang-orang yang dipilih Tuhan untuk membantu saya dan berharap semoga itu membuat saya menjadi lebih iklas dan tak lagi menggerutu sepanjang waktu.

Dulu aku sering melihat stiker yang ditempel di mobil atau di pojok-pojok dinding kampus : “Sudahkah Anda berdoa hari ini?”. Sekarang saya harus naik tingkat : tanyakan pada saya “Sudahkah Anda berdoa untuk teammates Anda hari ini?”

Sunday, March 15, 2009

Don't take everything for granted

What is the meaning of ‘take it for granted’? Based on www.thefreedictionary.com : to believe that something is true without first thinking about it or making sure that it is true (usually + that).

This attitude applied by some of my colleagues or subordinates has been killing me. They received a report from someone else…..and just took it for granted. No checking, no analytical thinking, no curiosity, no nothing!!! They just took it and assumed that all of it was already OK.

If I told them to explore more… to look for something I thought illogical, they asked someone else and took the answer for granted. Again: no logical testing, no further crosschecking, not bother to look for evidence, NOTHING!!! They just assumed that the answer was already satisfactory.

No wonder if I just take it for granted that they are incapable. And I intend to continue thinking that way until they show me that they just don’t take everything for granted.

Thursday, March 12, 2009

Anak-anak itu


Anak-anak yang membawa ukulele itu bertelanjang kaki
menapaki lantai bis kota atau kopaja
Dari perempatan lampu merah ke perempatan lampu merah lainnya
Sembari bercanda, mereka bernyanyi seadanya...
Bahkan terkadang tak terdengar sebagai sebuah nyanyian...
Berharap ada penumpang yang punya sisa uang kembalian untuk dimasukkan
dalam kantong plastik bekas permen atau amplop kecil putih yang diedarkan

Di lampu merah mereka bertepuk tangan di balik kaca-kaca mobil yang 'dingin'
Berharap ada yang mau menurunkan jendela dan memberikan sedikit uang receh
untuk mereka makan.

Dalam gendongan ibunya, bayi itu menyusu dan terkantuk-kantuk
Sambil dibuai nyanyian sumbang sang ibu yang diiringi bunyi krecekan
serta teriakan kondektur di atas bis kota.
Dilelapkan oleh harapan sang ibu agar ada penumpang yang berbelas kasih
melihat bayi dalam gendongannya.

Anak-anak itu tak seharusnya ada di sana.......
Tak seharusnya ada di perempatan lampu merah
Tak seharusnya bernyanyi di atas bis kota
Tak seharusnya mencari nafkah
Tak seharusnya kelaparan
Tak seharusnya dieksploitasi

Anak-anak itu seharusnya ......
Bukan........
Kita seharusnya mengubah keadaan.....
Saya!!! seharusnya dapat melakukan sesuatu....

Monday, March 2, 2009

Give thanks


Today I am (again) amazed by Your blueprint of my life, God.
Aku bersyukur beberapa puluh tahun yang lalu Kau telah memilihkan keluarga yang sempurna untukku.
Aku bersyukur beberapa tahun yang lalu Kau juga melengkapi hidupku dengan belahan jiwaku.
Aku bersyukur kemarin Kau telah berjalan bersamaku; meski aku tak menyadarinya.
Aku bersyukur hari ini karena nafas yang masih Kau hembuskan dalam jiwaku.
Aku bersyukur menit ini karena masih dapat mengingat Engkau.
Aku ingin bersyukur besok karena rencanaMu yang indah.
Aku ingin bersyukur setahun yang akan datang karena sempurnanya tahun yang telah kujalani.
Aku ingin bersyukur 10 tahun lagi karena kebahagiaan demi kebahagiaan telah Kau hujani dalam hidupku.
Aku ingin bersyukur di akhir ajalku nanti... karena cinta yang kujalani selama hidupku.
Aku ingin bersyukur, Tuhan....tanpa harus memilih mana bagian hidupku yang harus kusyukuri dan mana yang tidak...
tanpa harus memisahkan mana tahun-tahun dalam hidupku yang harus kusyukuri dan mana yang tidak....
Aku ingin bersyukur dalam segala hal yang terjadi dalam hidupku.
Tuhanku...ingatkan aku untuk bersyukur setiap hari, setiap jam, setiap menit dan setiap detik dari hidupku..